Unduh PDF Unduh PDF

Anda tentu sepakat bahwa mengakhiri hubungan romantis adalah momen yang menyakitkan, terutama jika penyebabnya adalah perilaku mantan pacar yang buruk. Ketika harus melalui masa transisi yang menyakitkan, wajar kok, jika lantas timbul keinginan untuk membalas dendam di dalam diri Anda. Meski terdengar seru, faktanya perilaku membalas dendam kerap akan membuat pelakunya merasa bersalah atau semakin tidak nyaman setelahnya. Agar tidak salah langkah, cobalah membaca artikel ini untuk menemukan beberapa strategi membalas dendam yang tidak berisiko, salah satunya adalah dengan menunjukkan bahwa Anda tidak lagi membutuhkannya! Dengan merespons hasrat untuk membalas dendam tersebut, niscaya perasaan Anda akan jauh lebih baik setelahnya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membalas Perilaku Negatif Mantan Pacar

Unduh PDF
  1. Buat dia berpikir bahwa kamu sudah berpaling ke pria lain dengan mengirimkan pesan bernada merayu ke nomornya. Tidak lama setelahnya, hubungi dia kembali untuk menjelaskan bahwa pesan tersebut seharusnya diterima oleh orang lain, bukan olehnya. Dengan melakukannya, dia akan berpikir bahwa Anda tidak lagi memedulikannya karena sudah menemukan sosok yang baru.[1]
    • Misalnya, Anda bisa mengirimkan pesan yang berbunyi, “Terima kasih ya, sudah mengajakku pergi kemarin malam. Nggak sabar deh, mau ketemu kamu lagi.” Setelah itu, kirimkan pesan lanjutan yang berbunyi, “Ups, sori salah nomor. Aku hapus kontakmu sekarang, ya.”
  2. Ingat, yang boleh diunggah hanyalah foto yang tidak bersifat privat! Setelah menemukan foto yang tepat, segeralah mengunggahnya di akun media sosial Anda atau seorang teman. Opsi lainnya, cetak foto tersebut atau cobalah mengubahnya menjadi poster, lalu pasang foto tersebut di lingkungan tempat tinggal mantan pacar atau di tempat menongkrong favoritnya.[2]
    • Misalnya, Anda bisa mengunggah foto ketika mantan pacar melakukan sesuatu yang konyol atau ketika kondisi rambutnya sedang kurang baik.
    • Jangan mengunggah foto yang tidak senonoh untuk alasan apa pun!

    Peringatan: Ingat, terus-menerus mengunggah foto mantan pacar dapat dikategorikan sebagai tindak perundungan. Jika ingin menerapkan metode ini, pastikan Anda hanya melakukannya satu kali.

  3. Sampaikan kepada mantan pacar bahwa Anda perlu datang ke rumahnya untuk mengambil barang milik Anda yang tertinggal di sana. Selagi di sana, cobalah menyembunyikan barang yang disukai olehnya, seperti remote televisi, video gim favoritnya, atau potongan Lego yang dimiliki olehnya. Percayalah, dia tidak akan bisa hidup dengan tenang sampai barang tersebut ditemukan![3]
    • Jangan mengambil barang miliknya karena tindakan tersebut bisa diartikan sebagai pencurian.
    • Pastikan barang tersebut tidak rusak ketika disembunyikan. Misalnya, Anda boleh menyembunyikan remote televisi di antara bantal sofa, tetapi tidak boleh meletakkannya di wadah penampungan air toilet karena berisiko menyumbat jalur air.
    • Letakkan barang tersebut di lokasi yang pasti bisa ditemukan olehnya. Misalnya, Anda bisa meletakkan alat pembuka botol di laci dapur yang berbeda, tetapi tidak di lubang pembuangan AC.
  4. Kemungkinan besar, Anda akan tersakiti ketika mengetahui bahwa mantan pacar telah memiliki pasangan yang baru, terutama jika orang tersebut adalah pasangan selingkuhnya. Apa pun situasinya, berusahalah untuk tidak melampiaskan kekesalan Anda kepada pasangan barunya karena mungkin saja dia tidak mengetahui cerita yang sebenarnya. Namun, Anda tetap berhak memberitahukan keburukan mantan pacar kepadanya. Misalnya, Anda bisa menjelaskan situasi yang sebenarnya melalui surel, media sosial, atau pesan teks singkat.[4]
    • Buat akun palsu di media sosial atau gunakan alamat surel palsu. Jika ingin mengirim pesan teks, gunakan aplikasi yang memungkinkan Anda untuk mengirim pesan dari nomor palsu.
    • Anda bisa berkata, “Dengar-dengar kamu pacaran sama Liam ya, sekarang. Menurutku, kamu harus tahu kalau Liam sudah punya pacar waktu mulai mendekatimu. Dia berselingkuh dan terus-menerus membohongi pacarnya. Aku sih bakal lebih hati-hati ya, kalau jadi kamu.”
  5. Sejatinya, ini merupakan cara membalas dendam yang sempurna karena Anda tidak perlu berbuat apa pun! Setelah dia menyakiti Anda, kemungkinan besar Anda akan merasa tidak adil karena dia bisa begitu saja terlepas dari kesalahannya. Namun, percayalah bahwa bibit negatif tersebut pasti akan dituai suatu hari nanti. Oleh karena itu, tidak perlu berbuat apa pun dan nantikan masa ketika karma itu menghampirinya.[5]
    • Misalnya, saat ini mantan pacar mungkin terlihat hidup berbahagia dengan pasangan selingkuhnya. Namun, yakinlah bahwa cepat atau lambat, perselingkuhannya akan tercium oleh orang lain, dan kondisi tersebut pasti akan mencoreng reputasinya. Selain itu, oleh karena hubungan mereka dimulai dari titik yang salah, kemungkinan besar akan timbul krisis kepercayaan di antara mereka. Pikirkan konsekuensi tersebut kapan pun rasa kesal kembali muncul di benak Anda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menunjukkan bahwa Anda Tidak Membutuhkannya

Unduh PDF
  1. Setelah mengakhiri hubungan dengan mantan pacar, sebagian besar wanita lebih memilih untuk berdiam di kamar dan menangis. Meski Anda juga boleh melakukannya, tidak ada salahnya keluar dari rumah dan bersenang-senang! Ajak teman-teman Anda untuk bersenang-senang bersama, lalu unggah keriaan tersebut ke akun media sosial Anda agar semua orang tahu bahwa Anda sedang baik-baik saja.[6]
    • Misalnya, cobalah mengajak mereka untuk bermain sepatu roda, boling, atau golf mini. Jika ingin, Anda juga bisa mengikuti audisi di kelompok teater lokal bersama teman-teman terdekat, mengadakan acara bermain gim di rumah, atau mengajak mereka pergi ke kafe terdekat dan bernyanyi di tempat karaoke.
  2. Meski merasa belum siap untuk menjalin hubungan romantis yang baru, tidak ada salahnya bersikap ramah dan menggoda kepada pria lain. Lagi pula, orang-orang cenderung akan menginginkan sesuatu atau seseorang yang tidak bisa mereka miliki. Itulah mengapa, melihat Anda bersikap mesra dengan pria lain mungkin akan membuat mantan pacar cemburu! Untuk menerapkan metode ini, Anda hanya perlu memuji pria lain secara kasual atau memberikan sentuhan ringan di lengan dan bahunya. Ketika dilihat oleh mantan pacar, cobalah mendekatkan diri kepada pria tersebut agar situasinya terlihat semakin intim.[7]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Kamu lucu banget, sih!” atau “Baju itu benar-benar menunjukkan otot perutmu dengan jelas.”

    Kiat: Unggah foto diri yang sedang berdampingan dengan pria lain di akun media sosial Anda, jika merasa mantan pacar masih membuka akun tersebut. Meski pria tersebut hanya berteman dengan Anda, melakukannya ampuh membuat mantan pacar cemburu dan merasa tidak lagi diperlukan oleh Anda.

  3. Menyikapi berakhirnya hubungan dengan mantan pacar memang tidak mudah. Itulah mengapa, sangat wajar jika Anda merasa tidak bersemangat atau sulit berpikir positif saat ini. Untuk menanggulanginya, cobalah menyusun daftar mengenai hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup. Setelah itu, bagikan rasa syukur Anda kepada semua orang dengan mengunggahnya ke media sosial atau menceritakannya kepada teman-teman terdekat.[8]
    • Misalnya, Anda bisa mengunggah status daring seperti, "Senangnya bisa memamerkan karyaku di Good Beans Coffeehouse!” atau “Bersyukur atas sahabat-sahabatku, anjing tersayangku, dan pekerjaanku yang menyenangkan.”
  4. Kenakan pakaian favorit, tata rambut, dan kenakan riasan wajah yang menarik. Pertimbangkan pula untuk mengganti model rambut Anda atau melakukan manikur di salon. Setelah itu, berfotolah untuk merekam penampilan baru Anda dan unggah foto tersebut di seluruh akun media sosial agar bisa dilihat oleh lebih banyak orang. Selain itu, Anda juga bisa mengajak seorang teman untuk bepergian ke tempat-tempat yang kerap dikunjungi oleh mantan pacar agar dia bisa melihat penampilan baru Anda.[9]
    • Jangan terobsesi untuk mengubah penampilan atau mencoba memperbaikinya. Ingat, sekarang pun Anda sudah terlihat sangat istimewa!
  5. Setelah putus hubungan dengan mantan pacar, kemungkinan besar kesendirian yang muncul akan membuat Anda semakin kesulitan untuk menghabiskan waktu dengan nyaman. Untuk menanggulanginya, mengapa tidak mencoba memanfaatkan kebebasan tersebut untuk melakukan aktivitas yang selalu ingin Anda coba? Cobalah menyusun daftar berisi aktivitas, hobi, atau minat yang selalu ingin Anda coba. Setelah itu, mulailah melakukannya satu demi satu untuk mengisi waktu.[10]
    • Misalnya, cobalah bersantap di restoran baru, belajar melukis, belajar bermain gitar, atau bergabung dengan klub olahraga kasual.
  6. Oleh karena dia sudah menyakiti Anda, kemungkinan besar Anda ingin terus-menerus menceritakan kejelakannya kepada semua orang. Sayangnya, perilaku tersebut justru akan semakin menunjukkan betapa Anda masih memedulikannya! Oleh karena itu, alih-alih bersikap demikian, jangan menyinggung namanya sama sekali agar orang lain menganggap Anda sudah benar-benar melupakannya.[11]
    • Jika ingin mencurahkan isi hati, lakukan itu hanya kepada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya alih-alih kepada semua orang yang Anda temui.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyikapi Hasrat untuk Membalas Dendam

Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, hati Anda sedang benar-benar tersakiti sekarang, dan kondisi tersebut sangatlah wajar. Itulah mengapa, keinginan Anda untuk membalas dendam bisa dipahami dan diterima. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menerima emosi apa pun yang muncul dan membiarkannya menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.[12]
    • Cobalah berpikir, “Aku sangat marah karena Seth memutuskan hubungan menjelang hari Valentine. Kupikir dia benar-benar peduli sama aku. Aku benar-benar kepingin dia merasakan sakit yang aku rasakan.”

    Kiat: Merasa bersalah karena ingin membalas dendam kepada mantan pacar? Tekan perasaan yang tidak beralasan tersebut! Toh tidak ada yang salah dengan membayangkan diri sedang membalas dendam kepada orang yang sudah menyakiti Anda

  2. Bayangkan diri Anda sedang membalas dendam pun konsekuensi di balik setiap aksi balas dendam yang Anda eksekusi. Dalam banyak kasus, memikirkan aksi balas dendam yang bisa dilakukan justru terasa jauh lebih memuaskan daripada mengeksekusi aksi tersebut melalui perbuatan nyata. Oleh karena itu, cobalah membayangkan diri Anda sedang melakukan tindakan yang sangat jahat kepada mantan pacar, seperti mengotori pakaian favorit atau halamannya dengan tulisan bernada keji menggunakan cat semprot. Nikmati kepuasan yang muncul ketika membayangkan penderitaannya! Setelah itu, bayangkan konsekuensi yang harus Anda terima jika benar-benar mewujudkan aksi tersebut.[13]
    • Misalnya, jika mantan pacar menyelingkuhi Anda, cobalah membayangkan diri Anda sedang berjalan keluar dari rumah lalu menyemprotkan cat ke mobil mantan pacar hingga membentuk tulisan “tukang selingkuh”. Setelah itu, bayangkan mantan pacar Anda merasa sangat malu ketika harus mengendarai mobil tersebut mengitari kota. Kemudian, pikirkan konsekuensi di balik tindakan tersebut. Misalnya, ibunya mungkin akan merasa sangat marah kepada Anda atau bahkan meminta ganti rugi berupa uang serta melaporkan Anda ke polisi!
  3. Kemungkinan besar, Anda sedang merasa sangat marah sekarang dan meski perasaan tersebut wajar adanya, berusahalah untuk tidak membuat keputusan dalam kondisi yang emosional. Alih-alih, lakukan aktivitas yang dapat membuat tubuh dan pikiran Anda lebih relaks serta terkontrol.[14]
    • Misalnya, ikuti kelas yoga, mewarnai buku gambar khusus untuk orang dewasa, berjalan-jalan di alam bebas, berjalan-jalan di mal dengan teman-teman terdekat, atau bermain dengan anjing tersayang.
  4. Meski Anda mungkin tidak ingin melihatnya lagi, pahamilah bahwa terkadang, mengekspresikan rasa sakit kepada orang yang menyakiti Anda ampuh memperbaiki emosi negatif yang muncul. Jika merasa nyaman, cobalah mengajak pasangan untuk bertemu atau mengomunikasikan maksud Anda melalui ponsel. Pada momen tersebut, gunakan ujaran “aku” untuk menjelaskan dampak perbuatannya terhadap Anda.[15]
    • Ujaran “aku” berfokus pada perasaan Anda, alih-alih pada kesalahan mantan pacar. Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku merasa nggak dihargai sama kamu,” alih-alih “Kamu nggak menghargaiku.”
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku merasa dikhianati, dan itu menyakitkan sekali, lho.”

    Variasi: Jika merasa belum siap untuk menjalin komunikasi tatap muka dengan mantan pacar, cobalah menjelaskan perasaan Anda kepadanya melalui surel atau pesan teks.

  5. Saat ini, kemungkinan besar emosi terbesar yang Anda rasakan kepada mantan pacar adalah kebencian. Meski wajar, pahamilah bahwa Anda justru akan merasa lebih baik jika mampu menaruh belas kasihan, alih-alih kebencian, kepadanya. Oleh karena itu, cobalah memandangnya sebagai sosok yang lemah atau rapuh sehingga tidak mampu melanggengkan hubungannya dengan Anda. Setelah itu, pikirkan betapa menyedihkannya situasi tersebut.[16]
    • Cobalah berpikir, “Menyedihkan sekali. Ternyata dia memang belum cukup dewasa untuk memutuskan pacarnya sebelum menjalani hubungan dengan orang lain,” atau “Dia pasti benar-benar kesepian sampai merasa perlu punya dua orang pacar. Kasihan, ya.”
    Iklan

Tips

  • Ingat, menjalani hidup dengan lebih baik adalah upaya balas dendam yang terbaik.
Iklan

Peringatan

  • Jangan melanggar hukum demi mewujudkan aksi balas dendam Anda! Misalnya, jangan merusak barang miliknya atau mencuri mobilnya.
  • Jangan menyebarkan foto mantan pacar yang tidak senonoh kepada publik! Selain tidak sopan, perilaku tersebut juga dianggap ilegal.
  • Kemungkinan, Anda justru merasa semakin tidak nyaman setelah berhasil membalas dendam kepada mantan pacar. Oleh karena itu, cobalah mengubah sudut pandang Anda. Alih-alih berusaha membuatnya menderita, berfokuslah untuk kembali membahagiakan diri sendiri!
Iklan

wikiHow Terkait

Mengetahui Pasangan yang Selingkuh Melalui Chat Mengetahui Pasangan yang Selingkuh Melalui Chat
Membuat Dia Merindukan Anda Membuat Dia Merindukan Anda
Menghadapi Orang yang Membiarkan Pesanmu Sebatas DibacaMenunggu Balasan Chat? Lakukan Cara Ini Saat Pesan Kamu Cuma Dibaca
Mengalahkan Orang NarsistikIni Cara Ampuh Mengalahkan Orang Narsistik
Mendapatkan Mantan Kembali walaupun Dia Mengatakan Tidak Mau Mendapatkan Mantan Kembali walaupun Dia Mengatakan Tidak Mau
Membalas Dendam kepada Si Tukang SelingkuhMau Balas Dendam ke Pasangan yang Selingkuh? Buat Dia Menyesal dengan Cara Ini!
Mendapatkan Kembali Wanita yang Pernah Anda Sakiti Mendapatkan Kembali Wanita yang Pernah Anda Sakiti
Lebih dari 10 Tanda Pria Libra Mempermainkan Perasaan AndaLebih dari 10 Tanda Pria Libra Mempermainkan Perasaan Anda
Mengetahui jika Pasangan Tidur dengan Pria LainApa Tanda Pasangan Anda Berselingkuh dan Tidur dengan Orang Lain?
Menanggapi Permohonan Maaf Melalui Pesan Singkat Menanggapi Permohonan Maaf Melalui Pesan Singkat
Membuat Kekasih Memutuskan Anda (untuk Wanita) Membuat Kekasih Memutuskan Anda (untuk Wanita)
Membalas Dendam ke Musuh Anda Membalas Dendam ke Musuh Anda
Membuat Pria Menyesal Membuat Pria Menyesal
Mengenali Tanda–tanda Seorang Playgirl Mengenali Tanda–tanda Seorang Playgirl
Iklan

Tentang wikiHow ini

Julia Yacoob, PhD
Disusun bersama :
Psikolog Klinis
Artikel ini disusun bersama Julia Yacoob, PhD. Julia Yacoob adalah Psikolog Klinis Berlisensi yang berpraktik di New York City. Spesialisasinya adalah Terapi Perilaku Kognitif (CBT) untuk orang dewasa yang menghadapi berbagai gejala dan tekanan kehidupan. Dr. Yacoob memperoleh gelar MS dan Ph.D. dalam Psikologi Klinis dari Universitas Rutgers, dan mengikuti pelatihan khusus di Weill Cornell Medical College, New York Presbyterian Hospital, Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, the Institute for Behavior Therapy, dan Bellevue Hospital Cancer Center. Dr. Yacoob juga merupakan anggota American Psychological Association, Women's Mental Health Consortium, NYC Cognitive Behavioral Therapy Association, dan Association for Cognitive and Behavioral Therapies. Artikel ini telah dilihat 63.839 kali.
Daftar kategori: Masalah dalam Hubungan
Halaman ini telah diakses sebanyak 63.839 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan