BLORA, Radar Bojonegoro - Penyusunan masterplan konektivitas transportasi untuk menunjang Bandara Ngloram mandek. Mandeknya penyusunan tersebut karena bandara masih belum ada penerbangan reguler. Agar bandara tidak mati, pemkab mengusahakan bandara untuk digunakan sebagai feeder umrah.
Kasi Angkutan Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Blora Ngadiyanto menerangkan, untuk menunjang transportasi Bandara Ngloram pemkab telah menyusun masterplan. Namun, penyusunan tersebut belum bisa dilanjutkan. Sebab bandara masih belum ada aktivitas penerbangan.
“Akhirnya Masterplan menunggu keaktifan bandaradahulu,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Komunitas Perpustakaan Jalanan Blora, Tujuh Tahun Sebarkan Virus Literasi
Ngadiyanto melanjutkan, masterplan itu berguna untuk memudahkan mobilitas penumpang yang ingin menuju ke bandara atau dari bandara ke setiap terminal dan stasiun yang ada di Blora. Tahun-tahun sebelumnya, untuk merampungkan penyusunan tersebut pihak terminal dan stasiun sudah diajak koordinasi. “Planning kami konektivitas bandara ke Stasiun Cepu, terminal tipe A dan tipe c yang dikelola pemkab bisa terkoneksi. Nantinya sesuai masterplan yang kami buat,” ujarnya.
Kepala Terminal A Cepu Madun mengungkapkan, konektivitas transportasi antara Bandara Ngloram dengan terminal sangat bagus untuk menunjang mobilitas penumpang. Sebab, saat ini angkutan umum menuju bandara masih minim. Untuk itu, pihaknya berharap ada
konektivitas lagi antara jalur-jalur angkutan umum. “Harapan kami jalur-jalur transportasi umum bisa terkoneksi, termasuk Bandara Nngloram,” ungkapnya.
Saat ini Bandara Ngloram masih belum melakukan penerbangan reguler. Sementara, untuk memancing penumpang dan keaktifan bandara, pemkab mengupayakan bandara digunakan feeder umrah yang telah dilaksanakan tahun lalu. Sementara untuk tahun ini pemkab bakal membuka lagi feeder umrah pada pertengahan tahun ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Komang Gede Irawadi mengatakan, bandara belum melayani penerbangan reguler. Upaya yang dilakukan saat ini dengan membuka rute feeder umrah menggunakan tipe pesawat ATR 42. “Untuk sejauh ini untuk pembukaan penerbangan reguler belum ada obrolan lagi,” katanya. (luk/zim)
Artikel Terkait
Antusias Menukarkan Kupon
Nurin Nadhiroh, Berbakat Merias, Banyak Tawaran Rias Karnaval
Sosok Muhammad Taufan Pratama, Fokus Konsisten Olahraga
Sosok Agus Muhammad Izzuddin Zaini Aly, Rutin Mutholaah Kitab Kuning
Kebermanfaatan Pemasangan PJU Dirasakan Hingga Masyarakat Plosok Desa di Bojonegoro