Lempar Batu di Rumah Klemen Tinal Disebut Bagian dari Tradisi

CNN Indonesia
Minggu, 23 Mei 2021 09:45 WIB
Kedatangan massa dengan aksi pelemparan batu di rumah duka tersebut diklaim merupakan bagian dari adat suku keluarga Klemen Tinal.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal meninggal dunia di Jakarta, Jumat (21/5). (Foto: Tangkapan layar facebook Galeri Klemen Tinal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus memastikan tidak ada motif kekerasan dan penyerangan massa yang terjadi di rumah duka Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, Sabtu (22/5) malam.

Rifai menjelaskan kedatangan massa dengan aksi pelemparan batu di rumah duka tersebut diklaim merupakan bagian dari adat suku keluarga Klemen Tinal. Adat serupa menurutnya lumrah terjadi di tanah Papua.

"Tidak ada kekerasan dan penyerangan semalam, semua merupakan bagian daripada kebiasaan dan tradisi yang terjadi, termasuk suku Pak Wagub itu. Jadi itu sudah bisa dimaklumi dan dipahami," kata Rifai saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (23/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rifai menyebut pelemparan batu sembari keluarga menari merupakan salah satu tradisi yang dianut masyarakat Papua kala menghadiri prosesi kematian warga. Sekali lagi, Rifai menjamin tidak ada motif penyerangan dalam prosesi semalam.

"Itu adalah bagian dari tradisi yang terjadi, dan memang masyarakat Papua sedang transformasi budaya. Jadi tidak ada korban jiwa, [tidak ada] luka-luka," kata dia.

ADVERTISEMENT

Rifai sekaligus membantah kabar yang menyebut bahwa dugaan kekerasan di rumah duka Wagub Papua Klemen Tinal merupakan buntut dari keluarga yang tidak terima Klemen meninggal secara mendadak.

Kabar lain juga menyebut dugaan aksi penyerangan massa dikarenakan warga yang dilarang menjemput jenazah Klemen saat tiba di tanah Papua, usai sebelumnya Klemen dinyatakan meninggal dunia di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, Jumat (21/5) pukul 04.00 WIB.

"Tidak benar begitu," pungkas Rifai.

Senada, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal juga mengonfirmasi hal serupa. Mustofa membantah kabar yang menyebut terjadi aksi serangan sekelompok massa. Ia juga memastikan, usai tradisi dilakukan, rumah duka kembali kondusif.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik sebelumnya mengabarkan Klemen Tinal meninggal dunia di Jakarta, Jumat (21/5). Belum ada keterangan lebih lanjut penyebab Klemen meninggal. Namun belakangan ia disebut tengah menjalani pengobatan di Jakarta dikarenakan penyakit Jantung yang dideritanya.

(khr/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER