Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukas, Gubernur Papua Terpilih

Kompas.com - 14/02/2013, 10:09 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih tahun 2013-2018 oleh Komisi Pemilihan Umum Papua, di Jayapura, Rabu (13/2/2013). Pasangan tersebut meraih 1.199.657 suara atau 52 persen.

Sementara itu, pasangan Noakh Nawipa-Johannes Wob 178.830 suara (8 persen), MR Kambu-Blasius A Pakage 301.349 suara (13 persen), Habel Melkias Suwae-Yop Kogoya 415.382 suara (18 persen), disusul Wellington Wenda-Weynand Watory 153.453 suara (7 persen), dan Alex Hesegem-Marthen Kayoi 72.120 suara (3 persen). Saksi dari kelima pasangan calon yang kalah menolak menandatangani berita acara rekapitulasi.

Lukas Enembe mengatakan, semua calon adalah putra terbaik Papua. Oleh karena itu, pihaknya pun mengajak semua calon dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Papua. ”Ini adalah kemenangan rakyat Papua untuk menuju peradaban baru,” kata Lukas yang juga mantan Bupati Puncak Jaya.

Yan Mandenas, ketua tim kampanye yang juga saksi pasangan MR Kambu-Blasius A Pakage, menyatakan, dirinya bersama calon lain akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Alasannya, ada dugaan pelanggaran selama proses pilkada, antara lain dugaan penggelembungan daftar pemilih tetap dan waktu penyelenggaraan pilkada yang mepet. ”Ini bukan soal kalah menang. Yang kami inginkan bagaimana diluruskan yang salah agar benar dan dievaluasi,” ujarnya.

Ketua KPU Papua Benny Sweni mengatakan akan menampung keberatan-keberatan dari para saksi. ”Apabila kurang puas, dapat mengajukan gugatan hukum ke MK,” ungkapnya.

Pemilih sementara

Sementara itu, daftar pemilih sementara (DPS) dalam Pilkada Nusa Tenggara Barat 2013 sebanyak 3.917.974 orang. DPS ini berasal dari data penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) dan data agregat kependudukan per kecamatan 5.421.928 orang. Diharapkan, masyarakat memberikan masukan terhadap DPS sebelum ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) pada 22 Maret 2013. ”Pengumuman dan pengesahan DPS dilakukan hari ini (Rabu),” ujar Fauzan Khalid, Ketua KPU NTB.

Di Temanggung, jumlah pemilih yang tercantum dalam DPS untuk Pilkada Jawa Tengah berubah dibandingkan data yang tercantum dalam DP4 yang disusun pemerintah daerah masing- masing. Hal itu terjadi karena ada perubahan data, seperti ada pemilih meninggal atau adanya pemilih yang dicetak ganda.

Anggota KPU Kabupaten Temanggung, Yami Blumut, mengatakan, dalam DP4, jumlah pemilih mencapai 614.313 orang, sementara dalam DPS yang saat ini tengah dicek ulang jumlah pemilih hanya 580.000 orang. ”Kami menemukan ada satu desa yang ternyata data jumlah pemilihnya kelebihan sekitar 960 orang,” ujarnya.

Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Majidun mengakui, jumlah pemilih di daerah itu dalam DPS terdata 961.828 orang. Namun, data ini jauh berkurang dibandingkan dalam DP4, sebanyak 1.065.990 orang.

Hingga kini, PDI-P belum memutuskan cagub-cawagub Jateng yang akan diusung dalam pilkada pada 26 Mei 2013. Hal ini diduga karena majunya Bibit Waluyo menjadi cagub. Pengamat politik Fisip Universitas Diponegoro, Semarang, Susilo Utomo, menilai PDI-P sangat hati-hati dalam menentukan tokoh bakal calon gubernur yang mampu menandingi Bibit Waluyo. Sebagai partai pemenang Pemilu 2009 di Jateng, PDI-P memerlukan pertimbangan dan strategi yang matang.

Empat tokoh yang diunggulkan adalah Rustriningsih (Wakil Gubernur Jateng), Don Murdono (Bupati Sumedang), Hadi Prabowo (Sekretaris Daerah Jateng), dan Ganjar Pranowo (anggota DPR asal Jateng). ”Strategi PDI-P tidak hanya memilih bakal calon, tetapi juga strategi untuk mencermati dukungan parpol ke Bibit Waluyo,” ujar Susilo.

Di Bali, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta menyatakan, PKS akan berjuang untuk memenangkan kader mereka dalam Pilkada Jabar dan Sumatera Utara. Di Jabar dicalonkan Ahmad Heryawan, sementara di Sumut Gatot Pujo Nugroho.(RWN/RUL/WHO/EGI/COK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1
2
3
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com