Peringatan BMKG soal Siklon Seroja di NTT Dini Hari Ini

CNN Indonesia
Senin, 05 Apr 2021 00:12 WIB
Kepala BMKG berharap melalui peringatan dini maka para pemangku kepentingan bisa mengupayakan mitigasi bencana, terutama untuk melindungi warga.
Ilustrasi. (IsabelPerelloMartinez/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini atas potensi cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (5/4) dini hari.

"Dua sampai tiga jam lagi, bibit cuaca ekstrem akan berkembang menjadi siklon, estimasi jam 1 dini hari," Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers secara virtual, Minggu (4/4) malam.

Dwikorita menerangkan berdasarkan analisis terbaru pada Minggu malam pukul 19.00 WIB, pihaknya menemukan bibit siklon tropis 99s berada di posisi perairan Kepulauan Rote, NTT-sekitar 24 kilometer sebelah barat daya Kupang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bibit siklon tropis itu, kata dia, tercatat mengarah ke arah timur hingga timur laut menjauhi wilayah Indonesia. Namun, pergerakannya terbilang lambat dan masih cukup dekat dengan daratan wilayah NTT saat tumbuh jadi siklon.

Oleh karena itu, pihaknya mengkhawatirkan terjadi peningkatan risiko atas potensi bahaya bencana karena cuaca ekstrem pada dini hari nanti.

ADVERTISEMENT

"Perlu waspada cuaca ekstrem," kata dia.

Dalam jumpa pers yang sama, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan siklon tropis itu kemudian disebut dengan nama Seroja-sesuai dengan urutan nama dari BMKG secara internasional.

BMKG memprediksi kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 45 knots (85 km/jam) dengan tekanan di pusat diprediksikan sekitar 980 hPa.

Atas dasar potensi dari dampak siklon Seroja itu, Dwikorita meminta seluruh pemangku kepentingan memerhatikan keselamatan warga, terutama di pulau-pulau NTT.

"Pusaran anginnya mencapai 85 kilometer per jam agar benar-benar diwaspadai agar masyarakat dapat terlindungi, teramankan. Semoga tidak terjadi korban jiwa," kata Dwikorita.

BMKG menyatakan pihaknya sejak 2 April lalu telah mendeteksi keberadaan bibit siklon tropis 99 S yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawu, NTT.

Bibit siklon itulah yang kemudian memicu cuaca ekstrem di wilayah NTT sejak tiga hari terakhir, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di sana.

Sebelumnya, pada Minggu petang tadi BMKG merilis status potensi hujan lebat untuk dampak banjir/bandang, NTT berstatus siaga.

Sementara itu 13 wilayah provinsi lain berstatus waspada yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur. Lalu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengklu, dan Lampung.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan TImr, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

(kid/kid)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER