<img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=477443124103720&amp;ev=PageView&amp;noscript=1">

NTT Dilanda Banjir Besar, Pemerintah Diminta Segera Kirim Bantuan

- Senin, 5 April 2021 | 09:11 WIB
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (Dok. BPBD Flores Timur)
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (Dok. BPBD Flores Timur)

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengajak semua yang terlibat dalam penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Lembata dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) saling bersinergis untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana tersebut.

Lembata sendiri merupakan pulau yang sangat jauh dan tidak bisa ditempuh dengan jalur darat. Karena itu, Azis berharap Basarnas, BNPB dan Kemensos serta anggota TNI-Polri bisa mempermudah pengiriman bantuan ke daerah tersebut.

"Kabupaten Lembata merupakan daerah kepulauan, tentunya akses harus dipermudah dalam mengirimkan bantuan ke lokasi kejadian," kata Azis, Senin (5/4/2021).

Pemerintah pusat juga diminta untuk segera mengirimkan bantuan logistik ke ke para korban yang terdampak bencana. Adapun bantuan yang harus  dikirimkan yaitu berupa makanan, obat-obatan hingga pakaian yang layak.

"Semua pihak harus saling sinergis untuk membantu saudara kita di Flores Timur dalam proses evakuasi pencarian korban, bantuan obat obatan, makanan dan pakaian layak pakai dan posko pengungsian serta dapur umum dengan memprioritaskan anak anak dan usia lanjut agar tidak mudah terserang penyakit" kata Azis.

Sebanyak 27 warga diperkirakan masih hilang akibat banjir bandang yang melanda empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Flores Timur, NTT, pada Minggu (4/4/2021) dini hari.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Flores Timur pada Minggu (4/4/2021) sore, dilaporkan 27 orang diperkirakan masih hilang dan 41 warga meninggal dunia akibat kejadian ini.

“BPBD setempat melaporkan data sementara yang menyebutkan 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang,” kata Radit dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

Dia menyebut BPBD Kabupaten Flores terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X